KEGAGALAN DEMOKRATISASI DI MESIR PASCA-ARAB SPRING

Samir Samir, M Hamdan Basyar

Abstract

Arab Spring memberikan efek domino terhadap stabilitas perpolitikan Mesir. Transisi politik yang terjadi setelah mundurnya Husni Mubarak dari kekuasaanya, tidak menunjukkan iklim demokrasi Mesir yang membaik. Terpilihnya Mursi dari kalangan warga sipil menjadi presiden secara demokratis, tidak membuat proses demokrasi di Mesir berjalan dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalis kegagalan demokrasi setelah Arab Spring dan mengulas dominasi militer dalam politik Mesir. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kegagalan demokrasi di Mesir terjadi akibat perpecahan elite politik Mesir yang melahirkan sentimen polarisasi, krisis ekonomi Mesir, dan dominasi kalangan militer dalam perpolitikan Mesir yang memudahkan militer untuk melakukan kudeta. Dalam hal ini, militer tidak bisa dipisahkan perannya dalam perpolitikan nasional karena telah terbentuk tatanan istimewa yang memperkuat dominasi militer di Mesir.

 

Kata Kunci: Arab Spring, demokratisasi Mesir, kudeta militer, krisis ekonomi 

Keywords

Arab Spring, demokratisasi Mesir, kudeta militer, krisis ekonomi

Full Text:

PDF

References

Al-Amin, E. (19 Juli 2013). The Grand Scam: Spinning Egypt's Military Coup Counter. http://www.counterpunch. org/2013/07/19/the-grand-scam-spinning-egypts-military-coup/, diakses pada 18 Juli 2021.

Alfian, & Syamsudin, N. (1988). Masa Depan Kehidupan Politik Indonesia. Rajawali.

Basyar, M. H. (2015). Pertarungan dalam berdemokrasi: Politik di Mesir, Turki, dan Israel. UI Press.

BBC. (8 Juli 2012). Egyptian President Mursi reverses parliament dissolution. https://www.bbc.com/news/world-middle-east-18761403, diakses pada17 Juli 2021.

Brown, N. J. (2013). Islam and Politics in the New Egypt. Carnegie Endowment for International Peace, 12.

Cruz, G. (2007). Only a day in Tunisia. Cruise Travel Magazine, 32.

Diamond, L., & Marc, F. P. (2001). Hubungan Sipil Militer dan Konsolidasi Demokrasi. PT Raja Grafindo Persada.

Dunne, M., & Hamzawy, A. (2008). The Ups and Downs of Political Reform in Egypt. Carnegie Endowment for International Peace.

Economist, T. (30 Maret 2018). Abdel-Fattah Al-Sisi wins a second term in Egypt., https://www.economist.com/middle-east-and-africa/2018/03/30/abdel-fattah-al-sisi-wins-a-second-term-in-egypt, diakses pada 18 Juli 2021.

Ghafur, M. F. (2014). Agama dan Demokrasi: Munculnya kekuatan Politik Islam di Tunisia, Mesir, dan Libya. Jurnal Penelitian Politik.

Hassan, M. H. (2010). State versus society in Egypt: Consolidating democracy or upgrading autocracy. African Journal of Political Science and International Relations, 319-320.

Hidriyah, S. (2012). Terpilihnya Muhammad Mursi dan Babak baru Demokrasi di Mesir. Info Singkat Hubungan Internasional.

Kahana, E., & Stivi-Kerbis, S. (2014). The Assassination of Anwar Al-Sadat: An Intelligence Failure . International Journal of Intelligence and Counter Intelligence , 183-185.

Kartini, I. (2015). Kegagalan Empat Negara Arab dan Keberhasilan Indonesia dalam masa Transisi Demokrasi. Jurnal Hubungan Internasional, 53.

Kirkpatrick, D. D., & Sheikh, M. E. (2012, November 23). Citing Deadlock, Egypt‟s Leader Seizes New Power and Plans Mubarak Retrial. https://www.nytimes.com/2012/11/23/world/middleeast/egyptspresidentMursigiveshimselfnewpowers.html, diakses pada 17 Juli 2021.

KomNasKDM. (2014). Buku Putih: Tragedi kemanusiaan Pasca Kudeta Militer di Mesir. KomNasKDM.

Kuncahyono, T. (2013). Tahrir Square: jantung Revolusi Mesir. Kompas.

Dam, S. (2001). Militer dan Demokratisasi di NIgeria, Mesir dan Afrika Selatan. P2P-LIPI.

Machmudi, Y. (2021). Timur Tengah dalam Sorotan: Dinamika Timur Tengah dalam perspektif Indonesia. Bumi Aksara.

Mushlih, A., & Hurriyah. (2016). Aktor Politik dan Gagalnya Transisi Demokrasi Mesir tahun 2011-2013. Politik 2, 51.

Nordinger, E. A. (1990). Milter dalam Politik: Kudeta dan Pemerintahan. Rineka CIpta.

Pappalarado, J. (2011, Februari 2). Analysis: Dissecting America and Egypt's Military Relationship. http://www.popularmechanics. com/technology/military/news/dissecting-america-and-egyptsmilitary-relationship-5168761, diakses pada 18 Juli 2021.

Ramly, L. N., & Irenewaty, R. T. (2015). Kebijakan Politik Muhammad Mursi sebagai Presiden Mesir (2012-2013). SOCIA Jurnal Ilmu Sosial, 95.

Sahide, A. (2015). The Arab Spring: Membaca Kronologi dan Faktor Penyebabnya. Jurnal Hubungan Internasional, Vol. 4, 121.

Sahrasad, H. (2014). Pergolakan Mesir: Dari Revolusi ke Transisi Demokrasi. Konfrontasi Jurnal: Culture, Economy, and social changes, 47.

Selim, G. M. (2015). The International Dimensions of Democratization in Egypt.Springer.

Stein, E. (2012). After the Arab Spring: power shift in the Middle East?: revolutionary Egypt: promises and perils. The London School of Economics and Political Science, 24.

Wahyudi, N., Basyar, M., Mashad, D., & Ghafur, M. F. (2020). Many faces of Political Islam in the Middle East: Arah Baru Gerakan Politik Islam Pasca-Arab Spring. LIPI Press.

Wangke, H. (2014). Masyarakat Sipil dan Transisi Demokrasi di Timur Tengah”, Info Singkat Hubungan Internasional. Info Singkat Hubungan Internasional, 7.

Yumitro, G., & Estriani, H. N. (2017). The Quo Vadis of Democratization in Post-Egypt Arab Spring. CIRR.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.