Problematika Kerja Sama Perbatasan Sepanjang Sungai Mekong antara Tiongkok dan ASEAN Bagian Utara

Awani Irewati, Agus R Rahman, CPF Luhulima, Tri Nuke Pudjiastuti, Sandy Nur Ikfal Raharjo, Hayati Nufus

Abstract

Abstrak

Selama berabad-abad, Sungai Mekong telah menjadi pusat kehidupan bagi masyarkat yang ada di enam negara tepian sungai, yaitu: Kamboja, Myanmar, Laos, Vietnam, Thailand, dan Tiongkok. Secara geografis, sungai ini mengalir melalui negara-negara tersebut sejauh 4.900 km. Sungai Mekong menciptakan Daerah Aliran Sungai (DAS)seluas 795.000 km² yang terdistribusi antara Uper Mekong River Basin, yang terbentuk oleh Tiongkok (21%) dan Myanmar (3%), serta Lower Mekong River Basin, yang terdiri Laos (25%), Thailand (23%), Kamboja (20%), dan Viet Nam (8%) (FAO, 2011). Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat atas Sungai Mekong serta subkawasannya, negara-negara tepi Sungai Mekong telah mengembangkan beberapa inisiatif kerja sama lintas batas di antara mereka. Greater Mekong Subregion (GMS) dan Mekong River Commission [MRC] adalah contoh dari kerja sama lintas batas yang sudah terjalin di antara negara tepi Sungai Mekong. Selain itu, juga ada beberapa kerja sama lain yang mencakup seluruh atau sebagian dari subkawasan Mekong, tetapi tidak secara khusus fokus pada Sungai Mekong, yaitu ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA) dan Komunitas ASEAN. Kondisi ini menciptakan kompleksitas hubungan antara kerja sama di subkawasan Sungai Mekong. Tulisan ini menganalisis beberapa masalah yang ada ataupun potensi masalah yang mungkin muncul akibat kompleksitas kerja sama di subkawasan tersebut, seperti kemungkinan adanya tumpang tindih kerja sama; serta perbedaan kepentingan masing-masing negara tepi Sungai Mekong yang muncul akbat adanya perbedaan profil negara-negara tersebut. Analisis dalam tulisan ini disusun berdasarkan pada penelitian lapangan di beberapa tempat, yaitu: Vietnam, Laos, dan Thailand pada tahun 2015.

Kata kunci: kerja sama lintas batas, negara-negara ASEAN bagian utara, GMS, MRC, Sungai Mekong, konektivitas

Full Text:

PDF

References

Asian Development Bank, Greater Mekong Subregion: Twenty years of Partnership. Mandaluyong City. Philippines: Asian Development Bank, 2012.

ADB/ Evaluation Study, “Greater Mekong Subregion; Maturing and Moving Forwardâ€, 2008.

ADB, The Greater Mekong Subregion Economic Cooperation Program, Strategic Framework 2012-2022.

Alexander Betts, “Conceptualising Interconnections in Global Governance: the Case of Refugee Protectionâ€, RSC Working Paper Series No.38. Oxford, University of Oxford, 2006.

Dosch, Jorn and Oliver Hensengerth, 2005“Sub-Regional Cooperation in Southeast Asia: The Mekong Basin.†European Journal of East Asian Studies 4 (2). Susanne, Schmeier, 2006, “Regional Cooperation Efforts In The Mekong River Basin: Mitigating River-Related Security Threats And Promoting Regional Development.†Austrian Journal of South-East Asian Studies 2(2).

Economic Consulting Associates. “The Potential of Regional Power Sector Integration: Greater Mekong Subregion (GMS) Transmission and Trading Case Study, ESMAP Briefing Note 004/10 (Juni 2010).

Jian, Kedan Qi Gao. “Only One Mekong: Developing Transboundary EIA Prosedures of Mekong River Basin.†Pace Environmental Law Review 30 (3).Summer 2013.

Kartini, Indriana dkk, Masalah Ekonomi-Politik di Perbatasan Myanmar-Thailand, Laporan Penelitian P2P LIPI, 2010

Li, Chenyang dan He Shengda, “China’s Participation in GMS Cooperation: Progress and Challanges†dalam Li Mingjiangdan Chong Guan Kwa, China – ASEAN Sub-regional cooperation: Progress, Problems, and Prospect. 2011, Singapura: World Scientific Publishing.

Mekong River Commission (MRC), Treaties and Alliances of the World, edisi ke-8, London, John Harper Publishing, 2007.

Mekong River Commission (MRC), Treaties and Alliances of the World, edisi ke-8, London, John Harper Publishing, 2007.

Mingjiang Li and Chong Guan Kwa, China-Asean Sub-Regional Cooperation. Progress, Problems and Prospect, Singapore: World Scientific Publishing, 2011

Maung Aung Myoe, “Regionalism in Myanmar’s Foreign Policy: Past, Present, and Futureâ€, Asia Research Institute Working Paper No. 73, September 2006.

Nouansavanh, Khamlusa, “Lao PDR Perspectives and Policies towards GMSâ€, Ritsumeikan International Affairs, Vol. 8 (2010): 19.

Perkmann, Markus, “Cross-border Regions in Europe: Significance and Drivers of Regional Cross-Border Co-operationâ€. Dalam European Urban and Regional Studies 10(2): 153–171.

Posey, Darren, “Defining Interests: The Mekong River Commissionâ€, The Journal of International Policy Solution, Vol. 2/1 (Februari, 2005)

Phi, Vinh Tuong, 2012, “Developing West-Northern Provinices of Vietnam: Challenge to Integrate with GMS Market via China-Laos-Vietnam Triangle Cooperationâ€, dalam Masami Ishida, ed., Five Triangle Areas in the Greater Mekng Subregion ,Bangkok: Bangkok Research Center-IDE-JETRO.

Park, Donghyun,“The Prospects of the ASEAN–China Free Trade Area (ACFTA): A Qualitative Overview.†Journal of the Asia Pacific Economy, Vol. 12, No. 4, November 2007.

Ricq, Charles, Handbook of Transfrontier Co-operation (2006 Edition). Geneva: Council of Europe, 2006.

Ricq, Charles, Handbook of Transfrontier Co-operation (2006 Edition). Geneva: Council of Europe, 2006.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.