Peranakan dan Serat Kekancingan: Sebuah Identitas Abdi Dalem Kraton Jogjakarta
Abstract
Abstrak
Tulisan ini berisi tentang bagaimana peranakan dan serat kekancingan menjadi identitas abdi dalem Kraton Yogyakarta. Seperti layaknya dalam organisasi modern, keanggotaannya ditandai dengan salah satunya  seragam peranakan. Peranakan tidak sekedar menggambarkan seragam abdi dalem melainkan di dalamnya terkandung makna adanya persaudaraan dan persatuan dengan Raja maupun diantara sesama abdi dalem. Penulis menyimpulkan bahwa peranakan dan serat kekancingan merupakan symbol identitas bagi abdi dalem Kraton Yogyakarta. Dengan menggunakan peranakan dan serat kekancingan maka abdi dalem Kraton Yogyakarta memiliki identitas yang berbeda dengan orang kebanyakan.
Kata Kunci : Identitas, Abdi Dalem Keraton Yogyakarta, Peranakan, Serak Kekancingan
Full Text:
PDFReferences
Dawuh Dalem angka 01/DD/HB.X/EHE-1932 tertanggal 29 Rejeb EHE 1932 atau 08 Nopember 1999.
Gordon, Colin. Governmental rationality: an introduction, in: Graham Burchell/Colin Gordon/Peter Miller (eds.), The Foucault Effect: Studies in Governmentality, Hemel Hampstead: Harvester Wheatsheaf, (1991): 1-51.
Hadiwijoyo, Suryo Sakti. Daerah Istimewa Yogyakarta Dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014.
Haryanto, Sindung. Edelweiss Van Jogja: Pengabdian Abdidalem Keraton Yogyakarta dalam Perspektif Sosio-Fenomenologi. Yogyakarta: Kepel Press, 2014.
Jati, Wasisto Raharjo. Kultur Birokrasi Patrimonialisme Dalam Pemerintahan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Borneo Volume 8 Nomor 2 (2012).
Koentjaraningrat. Kebudayaan Jawa. Jakarta: Balai Pustaka, 1984.
Lemke, Thomas. “The Birth of Bio-Politics†– Michel Foucault’s Lecture at the Collège de France on Neo-Liberal Governmentality, in: Economy & Society, Vol 30. No. 2 (2001): 190-207.
Moertono, Soemarsaid. Negara dan Usaha Bina-Negara di Jawa Masa Lampau: Studi Tentang Masa Mataram II Abad XVI sampai XIX. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1985.
Pranatan Kalenggahan angka 01/Pran/KHPP/2006 tanggal 27 Jumadil Akhir 1938 suryo kaping 27 Januari 2006.
Pratelan urutan pangkat abdi dalem Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat angka 01/Pran/KHPP/2004 tanggal 15 Dulkaidah Wawu 1937 surya kaping 27 Desember 2004.
Septi Satriani. “Punokawan dan Keprajan: Konsep Birokrasi Kerajaan dalam Keistimewaan Yogyakartaâ€. http://www.politik.lipi.go.id/kolom/politik-lokal/394-punokawan-dan-keprajan-konsep-birokrasi-kerajaan-dalam-keistimewaan-yogyakarta.html. Diakses pada Jum’at 27 Maret 2015. Pukul 11.44.
Soemardjan, Selo. Perubahan Sosial di Yogyakarta. Jakarta: Komunitas Bambu, 2009.
Suwarno, P.J. Hamengku Buwono IX dan Sistem Birokrasi Pemerintahan Yogyakarta 1942-1974 Sebuah Tinjauan Historis. Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 1994.
Wasesowinoto, KRT. Lenggahe Abdi Dalem Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat, Minggu Pon 1 Besar Jumakir 1938.
Wasesowinoto, KRT. Permati Tata Lampah-tata Rakit Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat: Pasowanan-Parakan Padintenan Jilid 1, 2008.
Wasesowinoto, KRT. Permati, Tata Lampah-tata Rakit Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat: Pasowanan Ngabekten Hageng Jilid 2.
Refbacks
- There are currently no refbacks.