DEMOKRASI DAN FUNDAMENTALISME PROTESTAN DI AMERIKA SERIKAT DAN YAHUDI DI ISRAEL
Abstract
lobalisasi demokrasi menimbulkan persoalan baru dengan menguatnya identitas lokal di ranah publik. Di
tengah kondisi tersebut, masyarakat cenderung untuk mengelompokkan diri dalam identitas-identitas asal, baik
agama, suku, maupun wilayah.Fundamentalisme agama, baik dalam Islam, Kristen, Yahudi, Hindu dan Budha,
menjadi salah satu varian dalam pencarian identitas tersebut.Pemikiran fundamentalisme menawarkan sebuah sistem
yang menjanjikan bagi mereka yang mencari alternatif di tengah kegagalan tatanan sosial yang ada.
Dalam kondisi semacam inilah muncul gerakan fundamentalisme agama, antara lain fundamentalisme Kristen
Protestan di Amerika Serikat dan Yahudi di Israel. Fundamentalisme Kristen Protestan menganggap Injil bersifat
absolut. Kelompok ini menolak gerakan modernisme yang menafsirkan kitab suci secara bebas dan elastis yang
disesuaikan dengan kemajuan sains dan teknologi. Begitu juga dengan fundamentalisme Yahudi, yang dalam perkembangannya gerakan ini menggunakan cara-cara kekerasan untuk mengusir bangsa Palestina dari tanah airnya.
Kelompok inilah yang sampai di era politik Israel kontemporer memiliki visi fundamentalis ekstrem sehingga acapkali
disebut kaum ultra-ortodoks. Studi ini menganalisis fundamentalisme agama Kristen Protestan di AS dan Yahudi
di Israel dan bagaimana kemunculan mereka di kedua negara tersebut yang menganut sistem demokrasi liberal.
Kata kunci: demokrasi, fundamentalisme, Protestan, Yahudi, Amerika Serikat, Israel
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.