Dikotomi Identitas Keindonesiaan dan Kepapuaan Pasca Orde Baru

Aisah Putri Budiatri

Abstract

Abstrak

Narasi tentang dikotomi identitas keindonesiaan dan kepapuaan mewarnai hampir di setiap analisis mengenai identitas politik Papua. Kajian pendahulu berfokus pada pembahasan tentang pengalaman kolonial Belanda, sejarah integrasi Papua dan kegagalan pembangunan masa Orde Baru yang menjadi alasan kunci lahirnya pembelahan identitas antara keindonesiaan dan kepapuaan di Tanah Papua. Masa kolonial dan Orde Baru menjadi fokus studi mereka, karena pada masa ini identitas kepapuaan sebagai antitesis keindonesiaan lahir dan tumbuh semakin tajam. Lalu bagaimana dengan Pasca-Orde Baru? Tulisan ini memperlihatkan bahwa dikotomi antitesis antara identitas kepapuaan dan keindonesiaan belum selesai, meskipun beberapa upaya penyelesaian konflik, termasuk Undang-Undang Otonomi Khusus, telah diterapkan. Sebaliknya, dikotomi identitas hari ini justru semakin menajam dan berpotensi memperkeruh konflik.       

Kata kunci: identitas, Papua, kepapuaan, keindonesiaan, konflik, paska Orde Baru

Full Text:

PDF

References

Al Rahab, Amiruddin. “Gerakan Papua Merdeka: Penciptaan Identitas Ke-Papua-an Versus Ke-Indonesia-an,†Jurnal Dignitas, Vol. III, No. 1 (2005).

Badan Pusat Statistik (BPS) Papua. “Keadaan Kemiskinan di Provinsi Papua Maret 2016,†Berita Resmi Statistik Papua, No. 37/07/94 Th. VIII, 18 Juli 2016.

Badan Pusat Statistik (BPS). Statistik Indonesia 2015. Jakarta: BPS, 2015.

BPS Papua Barat. Statistik Daerah Provinsi Papua Barat 2015. Manokwari: BPS Papua Barat, 2015.

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Papua. Analisis Parameter Kependudukan 2015. BKKBN: Jayapura, 2015.

Chauvel, Richard. Constructing Papuan Nationalism: History, Ethnicity, and Adaptation. Washington, D.C.: East-West Center Washington, 2005.

Chauvel, Richard and Ikrar Nusa Bhakti. The Papua Conflict: Jakarta’s Perceptions and Policies. Washington D.C.: East-West Center Washington, 2004.

Drooglever, Pieter. An Act of Free Choice: Decolonization and the Right to Self-Determination in West Papua. Oxford, UK: Oneworld Publications, 2009.

Lembaga Studi & Advokasi Masyarakat (ELSAM). Policy Brief: Mendorong Pembentukan Kembali UU Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi. Jakarta: ELSAM, 2015.

Hadi, Syamsul, Andi Widjajanto, dkk. Disintegrasi Pasca Orde Baru: Negara, Konflik Lokal dan Dinamika Internasional. Jakarta: CIRES dan Yayasan Obor Indonesia, 2007.

Hernawan, Budi J. “Terror, Resistance, and Trauma in Papua (Indonesia),†Centre for International Governance and Justice Issues Paper 14 (2009).

Honhe, Markus V. “Political Identity, Emerging State Structures and Conflict in Northern Somalia,†The Journal of Modern African Studies, Vol. 44, No. 3, (September 2006).

Huddy, Leonie. “From Social to Political Identity: A Critical Examination of Social Identity Theory,†Political Psychology, Vol. 22, No. 1, (Maret 2001).

Makugoru, Paul. “Sinyal Separatisme dari Kantong Kristen,†dalam Tabloid Reformata, Edisi 63, Tahun V (16-31 Juli 2007).

Makugoru, Paul.. “Kami Mau Hidup Bebas di Tanah yang Tuhan Beri,†dalam Tabloid Reformata, Edisi 63, Tahun V, 16-31 (Juli 2007).

McGibbon, Rodd. Secessionist Challenges in Aceh and Papua: Is Special Autonomy the Solution? Washington, D.C.: East-West Center Washington, 2004.

McGibbon, Rodd. Pitfalls of Papua: Understanding the Conflict and Its Place in Australia-Indonesia Relations. New South Wales: Lowy Institute for International Policy, 2006.

Silaen, Victor. “Suara-Suara Separatisme Itu,†dalam Tabloid Reformata, Edisi 63, Tahun V, (16-31 Juli 2007).

Sumule, Agus (ed.). Mencari Jalan Tengah Otonomi Khusus Provinsi Papua. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2003.

Sutrisno, Eri. Rekam Jejak Majelis Rakyat Papua 2005-2010. Jayapura: Suara Perempuan Papua, 2010.

Tim Sekertariat Keadilan dan Perdamaian (SKP) Jayapura. Memoria Passionis di Papua. Jayapura: SKP Keuskupan Jayapura, 2005.

Widjojo, Muridan S. (ed.). Papua Road Map: Negotiating the Past, Improving the Present, and Securing the Future. Jakarta: LIPI, Yayasan Tifa, dan Yayasan Obor Indonesia, 2009.

Widjojo, Muridan, dan Aisah Putri Budiatri. “UU Otonomi Khusus bagi Papua: Masalah Legitimasi dan Kemauan Politik,†Jurnal Penelitian Politik, Vol. 9, No. 1 (2012).

Yuniarti, Fandri. Ekspedisi Tanah Papua: Laporan Jurnalistik Kompas. Jakarta: Penerbit Buku Kompas, 2009.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.