Ketahanan Sosial Warga Perbatasan Indonesia Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN: Studi di Kecamatan Entikong, Kalimantan Barat

Sandy Nur Ikfal Raharjo

Abstract

Abstrak

Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sudah mulai diberlakukan pada akhir tahun 2015, dan akan ditransformasikan menjadi lebih inklusif pada tahun 2025. Untuk menghadapi isu tersebut, masyarakat Entikong di kawasan perbatasan Indonesia-Malaysia harus memiliki ketahanan sosial yang kuat. Tulisan ini mengkaji kondisi ketahanan sosial masyarakat Entikong dalam menghadapi pelaksanaan MEA. Dengan menggunakan kerangka Sustainable Livelihood Approach yang dimodifikasi, tulisan ini mengidentifikasi bahwa masyarakat Entikong memiliki empat modal ketahanan sosial yang kuat, yaitu modal alam, modal sosial, modal keuangan, dan modal politik/pemerintahan, serta dua modal yang masih lemah, yaitu modal fisik dan modal manusia. Selain itu, studi ini juga menunjukkan bahwa kerja sama bilateral perlintasan batas tradisional dan perdagangan lintas batas antara Indonesia dan Malaysia memberikan dampak positif terhadap modal sosial dan modal keuangan masyarakat Entikong, yaitu dengan menjaga hubungan sosial dan kekeluargaan serta meningkatkan kehidupan ekonomi lokal. Tulisan ini menyarankan perlunya reoptimalisasi kerja sama lintas batas dan pengaturan khusus perdagangan lintas batas di dalam MEA demi membangun ketahanan sosial masyarakat perbatasan di masa depan.

 

Kata Kunci: Masyarakat ekonomi ASEAN, Kerja sama lintas batas, Entikong, Ketahanan sosial.

Full Text:

PDF

References

Adger, Neil W. “Social and Ecological Resilience: Are They Related?â€. Progress in Human Geography Vol. 24 No. 3 (2000).

Badan Pusat Statistik Kabupaten Sanggau. Kabupaten Sanggau dalam Angka 2015. Sanggau: BPS Kabupaten Sanggau. 2015.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Sanggau. Kecamatan Entikong dalam Angka 2015. Sanggau: BPS Kabupaten Sanggau. 2015.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Sanggau. Statistik Daerah Kecamatan Entikong 2015. Sanggau: BPS Kabupaten Sanggau. 2015.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Sanggau. Statistik Lalu Lintas WNI dan WNA Kabupaten Sanggau 2014.Sanggau: BPS Kabupaten Sanggau. 2015.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Sanggau. Kabupaten Sanggau dalam Angka 2014. Sanggau: BPS Kabupaten Sanggau. 2014.

Dinas Sejarah Angkatan Darat. Peranan TNI AD dalam Pengamanan Perbatasan NKRI. Bandung: Disjarah AD. 2012.

Community & Regional Resilience Institute. Definitions of Community Resilience: An Analysis (A CARRI Report). CARRI dan Meridian Institute. 2013.

Keck, Markus dan Patrick Sakdapolrak. “What is Social Resilience? Lessons Learned and Ways Forwardâ€. Erdkunde Vol. 67 No. 1 (2013): 5-19.

Milieudefensie – Friends of the Earth Netherlands dan the Swedish Society for Nature Conservation. 2006. The Kalimantan Border Oil Palm Mega-Project. Amsterdam: AIDEnvironment.

Raharjo, Sandy N. I. “Kebijakan Pengelolaan Kawasan Perbatasan Darat Indonesia-Malaysia (Studi Evaluatif di Kecamatan Entikong)â€. Widyariset Vol.16 No.1 (2013): 71-79

World Economic Forum. The Global Competitiveness Report 2015-2016. Geneva: World Economic Forum. 2015.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.